- Back to Home »
- About Fingerstyle »
- Tips Memilih Gitar Yang Baik dan Benar
Anda baru saja memutuskan hendak belajar bermain gitar? Atau sudah
memelajarinya namun masih memakai gitar pinjaman untuk berlatih?
Sebaiknya Anda segera menyisihkan isi dompet untuk membeli gitar.
Bagaimanapun, sebagai calon gitaris, idealnya Anda mesti memiliki gitar
sendiri. Pertanyaan yang kemudian muncul, bagaimana kita bisa tahu gitar
mana yang terbaik untuk kita?
Ya, membeli gitar memang memerlukan kejelian khusus. Pasalnya,
rentang harga dan kualitas gitar jauh lebih beragam ketimbang alat musik
lain. Gitar bermerek yang termurah harganya sekitar Rp 400 ribuan,
namun sebuah gitar hand-made karya seorang luthier ternama bisa mencapai
puluhan ribu dolar AS! Diperlukan pula kejelian untuk
menguji/membandingkan kualitas gitar-gitar yang bakal kita beli. Sebab,
bisa saja terjadi, sebuah gitar yang harganya lebih murah justru lebih
bagus ketimbang yang lebih mahal. Bila kita tak punya kejelian ini,
tentu bisa rugi.
Cara paling aman tentu saja adalah dengan minta bantuan teman yang
sudah lebih berpengalaman dalam bermain gitar (atau lebih baik lagi,
seorang guru gitar) menemani Anda memilihkan gitar yang paling pas untuk
Anda. Tentunya hal ini tak selalu bisa kita lakukan. Jika demikian
halnya, apa boleh buat, kita mesti "berburu" sendirian. Untuk itu ada
beberapa pertanyaan yang perlu Anda pertimbangkan.
Berikut Tips-tips dalam memilih :
(1) BERAPA DANA YANG TERSEDIA?
Ada cerita, seorang murid gitar ingin membeli gitar agak bagusan,
namun orang tuanya keberatan. "Ah, cuma gitar gitu aja ngapain mesti
mahal-mahal." Jadinya si anak dapat gitar yang harganya ratusan ribu
rupiah (padahal mereka sangat mampu membelikan yang lebih bagus).
Ironisnya, si anak baru saja dibelikan ponsel seri terbaru. Harganya?
Jutaan rupiah. Situasi seperti ini bisa terjadi di sekolah musik mana
saja.
Kualitas gitar menjadi penting karena ia akan menjadi penentu
kemampuan Anda, baik dari segi teknik ataupun musikalitas. Tentu saja,
kita memang mesti sesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan keuangan
kita. Bila kita betul-betul pemula, tentu akan terasa berlebihan bila
langsung membeli gitar yang harganya puluhan juta rupiah. Di sisi lain,
jangan pula terlalu pelit. Anda tentu tak ingin merusak kepekaan jari,
pendengaran, serta musikalitas Anda gara-gara memakai gitar murahan.
Tak bisa dipungkiri, di berbagai toko musik gitar bermerek Yamaha
masih mendominasi terutama untuk tipe-tipe pemula yang diproduksi di
Indonesia. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah, tergantung tipenya.
Bila Anda betul-betul pemula, disarankan untuk memilih gitar dari jenis
ini. Tapi sebaiknya ambil tipe yang agak di atas, jangan yang terlalu
bawah.
Bila Anda sudah berada di tingkat lanjut, apalagi mahir, tentu perlu
gitar yang lebih serius. Toko-toko musik di kota-kota besar biasanya
menyediakan gitar tipe-tipe menengah ini. Mereknya meliputi Yamaha,
Prudencio, Aria, dan sebagainya. Harganya di atas dua juta hingga lima
jutaan rupiah.
Nah, bagi yang sudah berada di jalur yang lebih serius, entah itu
sebagai pendidik, player, pehobi serius, ataupun kolektor, biasanya
mereka akan memerlukan gitar yang lebih tinggi lagi kelasnya. Dari yang
semi hand-made hingga yang betul-betul hand-made. Kelas inilah yang
kisaran harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan di atas
seratus juta rupiah. Mereka jarang sekali dijual di toko-toko musik umum
di Indonesia. Kebanyakan pemilik gitar-gitar kelas ini membeli di luar
negeri atau lewat internet. Tak sedikit pula yang membelinya dari
pemilik yang lama. Biasanya dari para guru gitar bisa didapat informasi
tentang siapa yang mau menjual atau membeli. Terkadang, kita juga bisa
memesannya lewat toko musik yang ada di sini.
Apa kelebihan gitar-gitar mahal ini dibanding gitar-gitar untuk
pemula? Ini sama seperti pertanyaan, apa sih kelebihan dari sebuah
piranti hi-fi yang canggih dan mahal dibanding sebuah mini compo? Toh
sama-sama untuk mendengarkan musik? Atau, apa sih kelebihan sebuah
Jaguar ketimbang Kijang? Toh sama-sama mobil dan bisa berjalan?
Satu hal yang pasti, dari segi fisik, gitar-gitar untuk pemula
biasanya memakai kayu lapis untuk bahan bodinya. Sedangkan gitar yang
lebih bagus menggunakan kayu. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas
suara. Anda mesti coba dan bandingkan sendiri untuk memahaminya. Gitar
kayu pun suaranya akan makin bagus bila makin sering dimainkan.
Sedangkan gitar dari kayu lapis suaranya begitu-begitu saja.Yang mana
pilihan Anda, tergantung pada kebutuhan dan isi kantong. Anda yang
paling tahu.
(2) BAGAIMANA KONDISI FISIKNYA?
Periksa seluruh bagian dan pastikan tidak ada bagian yang kendor
atau lepas. Guncang-guncangkan untuk mengetahuinya. Bila tidak ada suara
apa-apa, berarti aman. Periksa putaran senar di kepala gitar, berfungsi
atau tidak. Lihat juga kondisi permukaan soundboard atau sisi depan dan
belakang gitar, apakah ada yang retak atau tergores.
Berikutnya, periksa leher (neck) gitar. Pastikan kondisinya lurus,
tidak melengkung. Caranya, angkat pantat gitar hingga ke depan wajah
Anda. Usahakan sisi depan gitar sejajar dengan mata Anda. Dari situ,
luruskan pandangan Anda ke arah kepala gitar. Bila leher terlihat
melengkung, cari gitar yang lain.
(3) SEPERTI APA KUALITAS SUARANYA?
Beres dengan leher, setem-lah gitar. Anda bisa minta bantuan staf
toko untuk menyetemnya. Mainkan semua not pada tiap fret (bilah-bilah
logam tipis di permukaan leher gitar), dan di semua semua senar.
Pastikan semua menghasilkan nada yang tepat, tidak sumbang, atau
samar-samar mengandung nada-nada lain. Semua not ini idealnya
menghasilkan volume yang sama saat dipetik dengan kekuatan yang sama.
Jangan sampai ada not-not yang lemah volumenya, sementara not di fret
sebelahnya lebih kencang. Untuk pemeriksaan yang satu ini idealnya
memang dilakukan teman yang mengerti gitar, atau setidaknya mengerti
musik, terutama bila Anda benar-benar buta musik.
Pastikan juga tidak ada satu pun not yang pecah (buzzing). Bunyi tak
nyaman ini biasanya muncul bila senar membentur fret saat bergetar.
Penyebabnya bisa karena fret yang terlalu tinggi atau karena action
(jarak senar ke permukaan leher) yang terlalu rapat/kurang renggang.
(4) NYAMANKAH JARI-JARI SAYA?
Kondisi gitar bagus, suaranya pun balance semua, nadanya tak ada
yang sumbang, lalu apa lagi? Coba mainkan. Jika belum bisa, coba tekan
sebuah fret dan bunyikan notnya. Lakukan pada fret-fret lainnya. Apakah
Anda harus menekan dengan sangat keras agar bisa menghasilkan nada yang
bersih? Ataukah cukup menekan ringan saja?
Semakin berat Anda harus menekan, semakin cepat pula jari-jari kita
lelah saat bermain. Tentunya kita lebih suka gitar yang tidak harus
ditekan kelewat keras. Selain lebih nyaman, jari-jari juga bisa bergerak
lebih lincah. Kenyamanan jari kiri ditentukan oleh action. Tentang
action, disarankan untuk memilih gitar yang action-nya tidak terlalu
renggang. Sebab, semakin renggang, semakin besar pula tenaga yang
diperlukan jari kiri untuk menekan senar. Kendati demikian, pemilihan
tingkat action ini terkadang juga tergantung selera gitaris. Karena ada
pula yang menyukai action agak tinggi untuk mendapatkan membal senar
yang lebih responsif.
Tipe senar juga bisa memengaruhi kenyamanan jari. Senar tipe
hard-tension tentu memerlukan tenaga jari lebih besar untuk menekannya
ketimbang yang normal-tension. Tentang senar, sudah pernah dibahas
khusus pada edisi terdahulu. Bila Anda berniat mengganti senarnya,
jangan pernah ganti senar nilon dengan senar logam. Sebab, tegangan dari
senar logam jauh lebih besar daripada senar nilon. Gitar akustik nilon
tidak didesain untuk menahan tegangan sebesar itu.
(5) SUKAKAH SAYA PADANYA?
Ini memang agak subyektif. Namun bisa saja terjadi seperti ini:
semua pertanyaan di atas tadi bisa terjawab dengan baik, dengan kata
lain gitar ideal sudah Anda temukan. Anehnya, Anda tidak bisa
menyukainya. Ada sesuatu yang menyebabkan Anda kurang sreg dengan gitar
ini. Jangan paksakan. Coba gitar yang lainnya lagi. Sayang bukan jika
Anda sudah membelinya tapi tak pernah disentuh. Itu sebabnya, ada yang
berpendapat, mencari gitar itu seperti mencari jodoh!
Bagaimana bila kita tak bisa juga menemukan sang gitar ideal?
Cobalah meminta staf toko mengeluarkan stok-stok setipe dari gudangnya.
Sering terjadi, meski dari tipe dan harga yang sama, dua gitar bisa
memiliki kualitas yang jauh berbeda. Kita tak akan pernah tahu bila tak
membandingkannya. Bila semua stok sudah dicoba dan masih belum ada yang
bagus? Pilihan pertama, cari tipe yang sekelas lebih tinggi dari itu.
Tentunya bila dananya ada. Bila tidak, terpaksa Anda cari ke toko lain
untuk mencari lagi.
Apa pun kelas gitar yang Anda cari, persyaratan-persyaratan di atas
berlaku. Tentu saja, semakin mahal tipe gitar, semakin bertambah
persyaratannya. Pada gitar-gitar kelas atas, penilaian terumit dan
paling subyektif adalah perihal karakter suara seperti halnya pada
manusia. Sebagai contoh, ada sejumlah karakter yang kerap digunakan:
cerah-ceria, anggun-berwibawa, berat-kering, lembut-ringan, dan masih
banyak lagi. Penjabarannya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Hanya
dengan mendengar langsung suara gitar bersangkutan kita bisa
memahaminya. Mana yang bagus? Semuanya terpulang pada minat dan selera
kita. Selamat mencari "jodoh"!
Sumber : http://fingerstyle.do.am/publ/tips_memilih_dan_membeli_gitar/1-1-0-1